Sabtu, 01 Maret 2014

KOMUNITAS VSI : DREAM PRAY and ACTION..!!

KOMUNITAS VSI : DREAM PRAY and ACTION..!!
Rata-rata mitra VSI sudah sama-sama tahu bahwa
Ustad Yusuf Mansur bukan sekedar ustad. Tapi beliau
juga seorang pengusaha. Seorang ustad yang lahir
dengan latar belakang Pengusaha.
Dan sekarang, jiwa beliau sebagai pengusaha menuntut
untuk merintis sebuah usaha kerakyatan (gotong
royong). Beberapa gerakan ekonomi beliau yang sering
kita dengar adalah Indonesia Berjamaah, Patungan
Usaha, E-Miracle, dan salah satunya adalah VSI ini.
Begitu juga dengan kehadiran VSI. Ustad Yusuf Mansur
mendirikan VSI dengan cara gotong royong. Dimulai dari
bawah, dari modal kecil. Dengan mimpi kelak VSI akan
menjadi besar dan bisa menjadi The Winner di negeri
sendiri. Atas izin Allah. Dan inilah perusahaan payment
pure merah-putih.
UYM mendirikan VSI tidak seperti kebanyakan
pengusaha-pengusaha yang punya banyak modal. VSI,
dibangun dan berjalan secara bertahap melalui kontribusi
semua mitranya. Inilah yang dinamakan ekonomi gotong
royong (kerakyatan). Gerakan ekonomi berjamaah. Sebab
UYM tidak ingin perusahaan menjadi besar sendiri. Tidak
ingin perusahaan menjadi kaya sendiri. Dari awal, fee
yang diperoleh oleh perusahaan LANGSUNG dibagi-
bagikan kepada mitra yang aktif. Itulah bonus yang anda
sekalian dapatkan.
Sedangkan seiring berjalannya waktu, berputarnya roda
transaksi, lagi-lagi keuntungan perusahaan LANGSUNG
dibagikan pada anda sekalian. Pertama pada dipelaku
transaksi, kedua pada komunitasnya, dan yang terakhir
pada perusahaan VSI sendiri.
Apakah anda pernah memikirkan, sebenarnya kalau UYM
mau, bisa saja VSI di buat untuk beliau sendiri.
Gampang kok kalau memang UYM berniat pengen kaya
sendiri. Beliau bisa saja meminjam modal pada Bank
atau bermitra dengan pengusaha-pengusaha kaya untuk
mendirikan dan membangun outlet VSI di seluruh
Indonesia.
Dan kalau begini jadinya, yang namanya cashback
transaksi pribadi dan komunitas, bonus, reward, belum
tentu bisa kita dapatkan. Sekali lagi anda digiring hanya
sebagai KONSUMEN, pemakai yang mengalirkan
keuntungan HANYA pada perusahaan semata.
Tapi VSI beda, beliau memikirkan perusahaan merah
putih. Dengan putaran uang yang sekian trilyun pertahun,
sudah sepatutnya anak bangsa ini turut "mencicipi"
manisnya bisnis payment.
Jadi kalau sekarang ada perusahaan lain yang sejenis
dengan VSI dan mereka melaju tanpa kendala, jangan
langsung dibandingkan dengan VSI, yang bisa dikatakan
masih tahap pembangunan. Di VSI ini memang di
butuhkan kesabaran. Karena perusahaan ini milik kita.
Kitalah pondasinya, kitalah struktur dasar dari VSI.
Tanpa kita VSI tidak akan ada. dan tanpa kebersamaan
kita, mimpi untuk membeli ulang Indonesia tidak akan
terwujud.
VSI membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia.
dan pada akhirnya rakyat Indonesia juga akan
membutuhkan VSI sebagai kendaraan besar yang akan
membawa kita semua kepada peradaban Republik Digital
berwarna Merah-Putih.
Ayo Dukung Program Beli Ulang Indonesia
Bersama Kita Bisa
InsyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar